Ki Hadjar Dewantara dalam majalah “Keloearga” tahun 1937 menyatakan sebuah frasa “peralatan pendidikan”. Beliau menjelaskan, peralatan pendidikan merupakan cara-cara mendidik yang beragam bentuknya. Namun, beliau membaginya menjadi 6 cara utama sebagai berikut:
memberi contoh
pembiasaan
pengajaran
perintah, paksaan dan hukuman
laku
pengalaman lahir dan batin
Beliau menyatakan bahwa alat-alat itu tidak perlu dipergunakan semua. Beliau pun menyampaikan bahwa ada yang tidak sepakat terutama dengan penggunaan cara nomor 4. Beliau pun menyatakan penggunaan cara-cara tersebut harus dihubungkan dengan jenjang usia dan perkembangan murid yang merupakan kodrat mereka.
Dari pernyataan Ki Hajar Dewantara tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa prakarsa yang Bapak/Ibu telah buat dalam bentuk rencana manajemen perubahan berdasarkan pendekatan IA, dimaksudkan untuk menumbuhkan murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Kemudian, tindakan untuk mewujudkan pertumbuhan murid ini perlu diejawantahkan dalam cara mendidik yang beragam dan disesuaikan dengan kondisi murid maupun situasi di sekolah Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA kali ini akan mendapat tugas merevisi (karena mungkin visi Bapak/Ibu sudah menjadi makin kuat di tahap Koneksi Antarmateri) dan mengeksekusi rancangan BAGJA untuk prakarsa perubahan diri Bapak/Ibu yang sudah dibuat pada tahap Demonstrasi Kontekstual. Ingatlah bahwa penerapan Aksi Nyata ini bukan semata penugasan modul Program Pendidikan Guru Penggerak, melainkan sebuah praktik dalam pengembangan profesi berkelanjutan.
Selamat menjalankan Aksi Nyata, buatlah dokumentasi untuk Bapak/Ibu pribadi mengenai proses yang terjadi. Utamakan dokumentasi tersebut pada tahapan-tahapan yang Bapak/Ibu anggap penting. Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Kemudian, setiap minggunya, buatlah jurnal cerita singkat dalam situs portofolio digital dimana Bapak/Ibu dapat menceritakan pengalaman berkesan yang Bapak/Ibu peroleh selama menjalankan aksi nyata. Jurnal ini dapat berupa cerita 1 paragraf tentang 1 hal menarik yang Bapak/Ibu temukan dalam proses Aksi Nyata. Selain menjadi catatan pengembangan profesi Bapak/Ibu, jurnal singkat ini akan membantu Bapak/Ibu saat hendak menulis artikel refleksi di akhir paket modul dan melakukan pendampingan individu bersama Pengajar Praktik.
TUGAS AKSI NYATA MODUL 1.3
Ceritaku Di Sekolah
Saya Bambang Pramono, adalah seorang CGP dari SMA Al-Azhar Syifa Budi Solo. Selama mengikuti Pendidikan Sekolah Penggerak ini, banyak hal baru yang saya dapatkan. Tentunya, tentang nilai dan peran yang seharusnya dapat dilakukan seorang guru selama menjalankan tugas dan fungsinya di sekolah.
Memberi Contoh atau Sebagai Teladan : Hal yang saya lakukan yaitu berbicara menggunakan kata-kata yang baik, menghormati orang lain, memakai seragam dengan tertib, sholat dhuha dan seterusnya.
Pembiasaan : Pembiasaan positif yang saya lakukan yaitu membiasakan mengaitkan materi pelajaran dengan ayat-ayat Al-Qur'an atau Hadits, serta kehidupan nyata agar pembelajaran lebih bermakna.
Pengajaran : Dalam pengajaran, saya seringkali memberikan kebebasan kepada peserta didik terkait bentuk tugas(berpihak pada murid). Ada beberapa bentuk tugas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, misal berbentuk teks di google doc dan google slide (salindia), poster, ataupun video.
Pengalaman Lahir dan Batin : Berhubung materi di Kurikulum Merdeka ini kontekstual, maka saya selalu mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Bahkan, tugas proyek juga terkait dengan lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan sekolah di luar juga memberikan mereka pengalaman. Sehingga, peserta didik dapat belajar langsung dari sumbernya, berbaur dengan masyarakat.
Infografis Tokoh
Infografis Tokoh
Poster Promosi Produk Lokal
UNISHARE KE UGM